LAPORAN PRAKTIKUM
Macaca fascicularis
O
L
E
H
NAMA :
PATRISIUS F TAE
UNIVERSITAS KATHOLIK WIDYA MANDIRA
KUPANG
2012
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kelompok
panjatkan kehadirat Tuhan yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada
kelompok sehingga
kelompok berhasil
menyelesaikan laporan praktikum ini tepat pada waktunnya.
Pembahasan pada
laporan ini berisikan tentang
informasi mengenai kera ekor panjang (Macaca
fascicularis)
atau lebih
khususnya membahas tentang aktivitas kera ekor panjang dari waktu pagi hari
hingga malam hari (07.00 – 10.00) dan dapat diharapkan laporan dapat memberikan
informasi kepada para pembaca nantinya.
Kelompok menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun
selalu kami harapkan demi kesempurnaan laporan ini.
Akhir
kata, kelompok sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah senantiasa
memberkati segala usaha kita. Amin.
Kupang, 22 November 2012
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Macaca fascicularis atau kera ekor panjang merupakan jenis
mamalia yang memiliki sifat yang hampir
sama dengan manusia tetapi bukan manusia. Keberadaannya dijumpai hampir
diseluruh pelosok Indonesia yang salah satunya adalah Gua Monyet Tenau – Kupang
dan Gua Monyet Walikota – Kupang. Dari kedua tempat sebagai target penelitian
yang dilakukan mahasiswa Biologi Unwira kali ini , tentunya memiliki perbandingan-perbandingan
tertentu antara lain jumlah populasi, kenyaman lingkungan dan lain sebagainya
yang akan dibahas pada bab-bab berikutnya.
Secara
alami perilaku Macaca fascicularis tidak
meresahkan masyarakat, apabila mereka hidup pada habitat aslinya dan relatif
tidak berdangpingan dengan kehidupan masyarakat sekitar. Pola perilaku kera
ekor panjang mengalami perubahan apabila kehidupan kera ekor panjang berpindah
ke kawasan lain, atau berdampingan dengan masyarakat ataupun juga langsung
dipelihara oleh masyarakat secara langsung.
Disamping
itu juga perilaku dan populasi kera ekor panjang sangat menarik untuk
diketahui, mulai dari perilaku makannya, perilaku adaptasinya, maupun perilaku
reproduksinya. Hal ini cukup penting dan mengapa…? Karena memang kera ekor
panjang merupakan hewan mamalia yang mirip dengan manusia, dan ada juga
keunikan lain dari kera ekor panjang ini, yaitu memiliki kecerdasan yang cukup
tinggi dan bisa dilatih sebagai hewan yang bisa membantu pekerjaan manusia.
B. TUJUAN
·
Mengetahui pola perilaku kera ekor
panjang
·
Mengtahui jumlah populasi kera ekor
panjang
C. MANFAAT
1.
Bagi mahasiswa
a. Agar
mampu mengaplikasikan ilmu akademis kedalam bentuk penelitian ilmiah
b. Sebagai bahan refrensi bagi mereka yang membutuhkannya.
2.
Bagi masyarakat
c. Diharapkan
masyarakat mengetahui perilaku kera ekor panjang, dan ikut serta
membantu dalam melestarikannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Macaca
fascicularis
Atau monyet ekor panjang yang
merupakan salah satu primata yang sudah lama dikenal karena penyebarannya yang
sangat luas dimana hampir seluruh penjuru Indonesia dapat kita jumpai dengan
monyet jenis ini. Monyet ekor panjang juga merupakan hewan mamalia yang
memiliki ciri-ciri yang sama dengan manusia.
Taksonomi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Sub phylum : Vertebrata
Class : Mamalia
Ordo : Primata
Family : Cercopithecidae
Genus : Macaca
Spesies : Macaca fascicularis
B. Ciri – Ciri morfologi Macaca
fascicularis,habitat dan
makanan
Monyet Ekor
Panjang merupakan jenis monyet yang mempunyai panjang ekor kurang lebih sama
dengan panjang tubuh. Panjang tubuh berkisar antara 385-648 mm. Panjang ekor jantan dan betina antara 400-655
mm. Berat badan jantan dewasa berkisar
antara 3. 5-8 kg, sedangkan berat badan betina dewasa sekitar 3 kg. Warna tubuh bervariasi, mulai dari abu-abu
sampai kecoklatan, dengan bagian ventral berwarna putih. Anak yang baru lahir berambut kehitaman.
Hidup pada
hutan primer dan sekunder mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi
sekitar 1. 000 meter di atas permukaan laut. Pada dataran tinggi, jenis monyet ini biasanya
dijumpai di daerah pertumbuhan sekunder atau pada daerah perkebunan penduduk. Seringkali juga ditemukan di hutan bakau
sampai ke hutan dekat perkampungan
Monyet ini
memakan berbagai jenis makanan (omnivora), namun komposisinya mengandung lebih
banyak buah-buahan 60%, selebihnya berupa bunga, daun muda, biji, umbi. Monyet yang hidup di rawa-rawa terkadang turun
ke tanah pada air surut dan menelusuri sungai mencari serangga. Monyet yang hidup di daerah bakau atau pesisir
sering di jumpai memakan kepiting atau jenis moluska lainnya. Sehingga monyet ini sering di sebut ”Crabs
eating macaque”
C. Perilaku dan
aktifitas harian
Monyet Ekor
Panjang hidup secara berkelompok. Jumlah
individu setiap kelompok berbeda-beda. Di hutan bakau umumya berjumlah 10-20 ekor. Pada hutan primer berjumlah 20-30 ekor. Pada hutan sekunder berjumlah 30-50 ekor. besar
kecilnya kelompok ditentukan oleh ada tidaknya pemangsa atau kelimpahan sumber
pakan di alam. Jantan muda terkadang
hidup soliter atau membentuk kelompok kecil dengan jantan muda lainnya. Kompetisi dalam kelompok sering terlihat,
namun bentuk kerja sama dengan salng mencari kutu juga dilakukan pada siang
hari. Masa hamil Monyet Ekor Panjang
antara 160-170 hari dan monyet ini mampu bertahan hingga 37 tahun.
Monyet Ekor
Panjang bersifat diurnal. Seringkali
siang hari dipaki untuk istirahat dan bermain bagi anak-anak. Jenis pergerakan Monyet Ekor Panjang umumnya
berjalan dengan empat kaki (quadropedal). Monyet Ekor Panjang dapat memanjat dan
melompat sejauh 5 meter. Monyet Ekor
Panjang juga dapat berenang dengan baik. Jalajah harian dapat mencapai 1500 meter.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
- BAHAN
Bahan yang dipakai dalam praktikum kali
ini adalah jagung, kacang garuda dan pisang. Bahan ini yang akan digunakan
sebagai makan yang akan dikonsumsi primata
- ALAT
Alat
yang dipergunakan dalam praktikum ini sebagai berikut :
1. Kamere
dimana akan dipergunakan untuk memotret aktifitas primate.
2. Stop
watch dimana dipergunakan untuk menghitung durasi waktu dalam setiap aktivitas
primate.
3. Video
recorder dimana dipergunakan untuk mengambil video dalam setiap aktivitas
primate
4. Alat
tulis dimana akan dipergunakan untuk mencatat atau menulis data yang akan
digunakan dalam menyusun laproan nantinya.
- LOKASI PRAKTIKUM
Lokasi praktikum ini bertempat di Gua
Monyet, Jl Perintis Kemerdekaan, Kel.
Kelapa Lima, Kec, Kota Kupang,
dan Gua monyet Tenau Kupang.
- LANGKAH KERJA
1. Alat
dan bahan yang akan dipergunakan dalam praktimum terlebih dahulu dipersiapakan
olek para praktikum.
2. Para
praktikum turun ke lokasi penelirtian guna melakukan penelitian terhadap
primate yang akan diteliti. Kera ekor panjang jantan sebagai obyek penelitian
yang representative..
3. Di
lokasi penelitian para praktikum akan memberi makan terhadap primate (pisang,jagung
dan kacang garuda).
4. Selama
aktivitas makan para praktikum akan direkan sebagai dokumentasi.
5. Durasi
waktu untuk makan dicatat, dari awal obyek tersebut makan hingga selesai.
- TEKNIK ANALISIS DATA PRIMER
1.
Ukuruan
populasi
a.
Populasi tiap kelompok
(Blok)
Pj : ∑Xi individu
n
ket :
Pj
: populasi pada blok pengamatan ke-J )individu)
Xi
: Jumlah individu yang dijumpai pada pengamatan Ke-J
n :
jumlah ulangan pengamatan
b.
Rata-rata
populasi
…….. = ∑ Pj
Individu
P j
Ket
:
…… : rata - rata populasi pada blok pengamatan
ke-j
P
Pj : populasi pada blok pengamatan ke-J
)individu)
J :
Jumlah blok pengamatan
c.
Kerapatan
populasi
…… =
Pj Individu / ha
Pj
Aj
Ket :
……. : Kerapatan populasi pada blok pengamatan
ke-j
Pj
Aj
: Luas Area blok Pengamatn ke-j(ha)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. HASIL PENGAMATAN
A. UKURAN POPULASI
Pada lokasi Tenau
1)
Populasi
Tiap Kelompok (Blok)
Pj
= ∑Xi individu
n
=
30 + 24
2
= 28
Dengan
:
Pj
: Populasi pada blok pengamatan ke j
(individu)
Xi : Jumlah individu yang dijumpai pada pengamatan
ke j (individu)
n
: Jumlah ulangan pengamatan
2)
Rata-rata
populasi
…….. = ∑Pj Individu
P j
…….. = 28
P 2
= 14
Dengan
:
Pj : Populasi pada blok pengamatan ke j
(individu)
J
: Jumlah Blok Pengamatan
3)
Kerapatan
Populasi
……
= Pj Individu/ha
Pj
Aj
= 14
0,01
= 14,00 individu/ ha
Dengan
:
……
=
Kerapatan Populasi pada blok pengamatan ke j (individu/ha)
Pj
Aj =
Luas areal blok pengamatan ke j (ha)
Pada lokasi Walikota
1)
Populasi
Tiap Kelompok (Blok)
Pj
= ∑Xi individu
n
=
2
1
= 2
Dengan
:
Pj
: Populasi pada blok pengamatan ke j
(individu)
Xi : Jumlah individu yang dijumpai pada pengamatan
ke j (individu)
n
: Jumlah ulangan pengamatan
2)
Rata-rata
populasi
…….. = ∑Pj Individu
P j
…….. = 2
P 1
= 2
Dengan
:
Pj : Populasi pada blok pengamatan ke j
(individu)
J
: Jumlah Blok Pengamatan
3)
Kerapatan
Populasi
……
= Pj Individu/ha
Pj
Aj
= 2
0,003
= 6.66 individu/ ha
Dengan
:
……
=
Kerapatan Populasi pada blok pengamatan ke j (individu/ha)
Pj
Aj =
Luas areal blok pengamatan ke j (ha)
B. POLA AKTIVITAS PRIMATA
Pengamatan
dilakukan pada dua lokasi yang memiliki jumlah populasi yang berbeda antara
lain : Gua Monyet Walikota yang memiliki primata sebanyak 2 (dua) ekor dimana
terdiri dari jantan dan betina. Primata yang berjenis kelamin betina terlihat
sedang hamil, hal ini terlihat jelas dari bentuk ukuran perut yang membesar dan kelenjar susunya yang
mengembang. Sedangkan jumlah populasi
kera ekor panjang yang terdapat di Gua Monyet Tenau berjumlah ± 300 ekor.
Jumlah ini lebih didominasi oleh jenis betina.
Data
tersebut merupakan hasil dari pengamatan terhadap kera ekor panjang (macaca fascicularis)
pada dua lokasi yang berbeda. Pengamatan lebih difokuskan terhadap primata berkelamin jantan, mulai
dari 07.00 – 18.00 WITENG.
I. Waktu pagi hari dari pukul 07.00 –
10.00 WITENG
a.
Pada
Gua Monyet Walikota
Aktivitas yang ditemukan oleh pengamat
seperti :
1)
Aktivitas bergerak
a) Saling
mengejar (sering-sering saja, karena hanya 2 ekor)
b) Berguling
c) Berkelahi
(sering-sering)
d) Memanjat
e) Dan,
menggoyang dahan.
2)
Aktivitas makan
a) Makan
pisang ± 17 detik
b) Tidak
ada saling merebut makanan karena jumlah populasi sedik
3)
Istrahat
a) Duduk
b) Berdiri
b.
Pada
Gua Monyet Tenau
Aktifitas yang ditemukan oleh peneliti atau pengamat terhadap populasi Macaca fascicularis adalah sebagai berikut :
1) Aktivitas
bergerak
a)
Saling mengejar
b)
Berguling
c)
Berkelahi
d)
Memanjat
e)
Dan, menggoyang dahan.
2)
Aktivitas makan
c) Makan
pisang ± 17 detik
d) Makan kacang garuda 7 detik
e) Makan jagung 9 detik
3)
Istrahat
a) Duduk
b) Berdiri
c) Tidur terguling dilantai lopo
4)
Aktivitas
Grooming
a) Mencari kutu pada diri sendiri (±15 detik)
b) Mencari kutu dengan teman spesiesnya ( ±10 menit)
5)
Aktivitas
main
a) Bermain dengan pengunjung seperti berkejaran (± 2 menit)
6)
Aktifitas
lain yang diamati
a) Melakukan hubungan seks (± 9 detik)
b) Mencuri air minum mineral milik pengamat
c) Minum air minum mineral (30 detik)
2.
Waktu
pagi hari dari pukul 10.00
– 14.00
WITENG
a.
Pada
Gua Monyet Walikota
1) Pengamatan Pada pukul 10.00 – 12.00
a) Primata berjalan mengelilingi taman gua
b) Bermain-main dengan pengunjung wanita (15 menit)
c) Bergoyang dahan
d) Hal ini dilakukan secara berulang-ulang kali hingga waktu
makan siang tiba lagi.
2) Pengamatan Pada pukul 12.00 – 12.30
a) Waktu ini primata gunakan untuk makan siang
b) Makan pisang dan durasi waktu 10 detik untuk sekali
mengunyah 1 buah pisangnya.
c) Aktifitas ini terjadi terus-menerus hingga waktu selesai.
3) Pengamatan Pada pukul 12.30 – 14.00
a)
Primata
bersantai-santai
b)
Melakukan
aktivitas sosial
b.
Pada
Gua Monyet Tenau
1) Pengamatan Pada pukul 10.00 – 12.00
a) Primata berjalan mengelilingi taman gua
b) Bermain-main dengan pengunjung seperti misal menakuti
pengunjung
c) Bergoyang dahan
d) Saling berkejar-kejaran
e) Melakukan hubungan seksual
f) Hal ini dilakukan secara berulang-ulang kali hingga waktu
makan siang tiba lagi.
2) Pengamatan Pada pukul 12.00 – 12.30
a) Waktu ini primata gunakan untuk makan siang
b) Makan pisang dan durasi waktu 7 detik untuk sekali
mengunyah 1 buah pisangnya, 6 detik untuk jagung dan kacang garuda.
c) Terjadi perebetuan makanan karena skala populasi tinggi.
d) Aktifitas ini terjadi terus-menerus hingga waktu selesai.
3) Pengamatan Pada pukul 12.30 – 14.00
a)
Primata
bersantai-santai
b)
Melakukan
aktivitas sosial
3.
Waktu
sore hari dari pukul 14.00
– 18.00
WITENG
a.
Pada
Gua Monyet Walikota
1) Pengamatan Pada pukul 14.00 – 18.00
a) Primata melakukan istrahat total
b) Duduk santai mnyendiri tanpa diganggu pengamat.
c) Tidak terjadi aktifitas grooming karena jumlah populasi
yang sedikit (dua populasi)
d) Kedua primata mulai menyendiri hingga waktu pengamatan ke
III selesai.
b.
Pada
Gua Monyet Tenau
1) Pengamatan Pada pukul 14.00 – 17.30
a) Primata bersantai – santai disetiap sudut lokasi gua
monyet
b) Aktifitas grooming yang terjadi juga cukup lama karena
pada waktu ini tidak ada gangguan dari pengunjung maupun pengamat (10-30menit)
c) Ada juga aktifitas kejar-kejaran (2-3 menit)
d) Berkelahi antar sesama primata (1 menit)
2) Pengamatan Pada pukul 17.30 – 16.00
a) Waktu makan dan aktifitas ini berlangsung hingga waktu
pengamatan usai.
2. PEMBAHASAN
a.
Populasi Macaca fascicularis pada kedua lokasi penelitian memiliki jumlah yang berfariasi yaitu antara
lain, pada Gua Monyet Walikota memiliki 1 pasang populasi Monyet (jantan dan
betina), sedangkan jumlah keseluruhan pada Gua Monyet Tenau berkisar 300 ekor
populasi.
b.
Habitat Macaca fascicularis cukup
luas dimana bisa ditempat yang terbuka dan juga di tempat-tempat tertutup.
Penunjang hidup yang ditemukan pada
pengamatan dilokasi pengamatan seperti pohon Kusambi, beringin, gua dan mata
airnya,sangat memberikan kenyaman bagi populsai Macaca fascicularis antara lain, cover, tempat makan dan tempat
minum.
c.
Jenis makanan yang dikonsumsi Macaca fascicularis terdiri atas
kacang-kacangan, pisang, jagung. Jenis makanan ini diperoleh dari setiap
pengunjung yang datang mengunjungi taman tersebut, makanan alami yang didapat
selain dari pengunjung seperti buah kusambi dan buah beringin.
d.
Pola aktivitas dari waktu ke waktu pada pengamatan di waktu pagi hari ( 07.00 – 10.00) untuk dua lokasi
berbeda dapat diketahui bahwa, ada banyak perbandingan dari kedua lokasi
berbeda tersebut yaitu seperti :
1) Pada pukul 07.00 – 10.00 WITENG sudah ditemui monyet ekor panjang berkelamin jantan sedang bersantai
digerbang gua monyet (untuk lokasi walikota), bergerak melintasi pagar gua, aktivitas
ini tidak terlalu ramai, hal ini dikarenakan jumlah populsai yang memiliki
kekuatan 2 populasi. Sedangkan pada gua monyet Tenau di waktu pukul 07.00 pagi,
sudah terlihat primata berlalu-lalang didalam lokasi dalam jumlah yang banyak.
Ada primata yang saling berkejaran, beguling dan ada juga yang berkelahi antar
tiap-tiap kelompok kecilnya.
2) Sekitar pukul 08.00 pagi pengamat memberi makan primata.
Jenis makanan yang digunakan adalah pisang masak (gua monyet Walikota).
Perebutan makanan antar sesama primata kurang terjadi, karena jumlah makanan
memenuhi permintaan konsumsi primata, dan juga jumlah primata yang hanya dua
ekor saja. Lama waktu yang digunakan primata untuk mengkonsumsi pisang, hanya 7
detik. Sedangkan aktivitas makan yang terjadi di gua monyet Tenau sedikit
berbeda dengan gua walikota. Dalam hal ini adalah variasi makanannya sedikit
berbeda, yaitu selain pisang masak ada juga jenis makanan kacang garuda dan
jagung. Pada lokasi kedua ini peristiwa perebutan makanan cukup tinggi,
dikarenakan jumlah populasi melebihi ketersediaan makan yang diberikan. Durasa
waktu yang dibutuhkan untuk setiap jenis makanan juga berbeda-beda seperti
pisang 7 menit, jagung 9 detik dan kacang 7 detik. Waktu untuk setiap jenis
makanan bervariasi ini juga dikarenakan besar kecilnya ukuran makanan dan
tingkat kelunakan makanan itu sendiri. Total keseluruhan aktifitas pertama
adalah 3 jam yaitu dimulai dari pukul 07.00 – 10.00.
3) Aktivitas lain yang ditemukan selama tahap pertama pengamatan
(07.00 – 10.00) pada gua monyet Walikota seperti, kejar-kejaran, itu terjadi
antara primata dan pengamat.sedangkan antara sesama primata jarang terjadi.
Aktifitas selain aktifitas kejar-kejaran ada juga aktifitas lain seperti
mengoyang dahan dan memanjat pohon.
Sedangkan pada gua Monyet Tenau aktifitas yang ditemui seperti aktifitas saling
mengejar, yang biasa memicu hal ini adalah primata betina dari genk yang satu
digangu oleh primata jantan yang berasal dari genk yang lain. Ada juga
aktifitas berguling, biasanya saat primata lagi santai – santai dan sendiri
saaat aktifitas ini berlangsung. Di lokasi ini juga ditemui aktifitas
menggoyang dahan, dan ini terjadi dalam bentuk kelompok kecil. Aktifitas lainnya juga ditemui di lokoasi
kedua ini seperti berkelahi antar sesama genk dan menjat pohon.
e.
Data
hasil pengamatan untuk pola perilaku pada waktu pukul 10.00 – 14.00 untuk dua lokasi berbeda
dapat diketahui bahwa, terdapat banyak
perbandingan juga dari kedua lokasi berbeda tersebut yaitu seperti :
1) Pada waktu ini jenis kera ekor panjang berkelamin jantan
besrsantai-santai, bergerak mengelilingi taman, selain itu juga ditemukan
aktivitas bermain antara kera ekor panjang berkelamin jantan dengan pengamat
wanita. Aktivitas ini berlangsung cukup lama yaitu berkisar 15 menit. Hal
tersebut diatas merujuk pada gua monyet di Walikota. Sendangkan yang terjadi
pada gua monyet Tenau pada waktu yang bersamaan dalam hari yang berbeda adalah,
aktivitas kejar-kejaran, bermain dan menakuti pengunjung. Hal lain yang
ditemukan di gua monyet Tenau antara lain aktifitas seksual, dan juga bergoyang
dahan. Hal tersebut dilakukan secara terus menerus hingga waktu pengamatan
kedua usai.
2) Pada pukul 12.00 WITENG, kera ekor panjang berkelamin
jantan diberi makan, jenis makanan yang dikonsumsi pada gua monyet walikota
hanya satu jenis yaitu pisang masak. Sedangkan pada gua monyet Tenau jenis
makanannya bervariasi yaitu pisang masak, jagung dan kacang garuda. Total
keseluruhan waktu makan yang digunakan adalah 30 menit, sedangkan lama waktu
yang digunakan untuk mengkonsumsi salah jenis makanan hanya 7 detik untuk jenis
makanan lunak seperti kacang garuda.
3) Aktivitas lain yang ditemukan setelah waktu makan usai
adalah bersantai-santai lagi ditaman, duduk menyendiri, berguling. (untuk
lokasi Walikota) sedangkan yang terjadi pada lokasi Tenau adalah primata
berkelamin jantan bersantai menyendiri, berguling dibawah lopo, dan
mengoyang-goyang dahan. Aktifitas seksual juga ditemukan pada waktu ini.
Grooming yang terjadi pada waktu ini juga cukup lama, hal ini di karenakan
tidak ada yang menggangu primata. Hal ini terjadi hingga waktu pengamatan kedua
selesai.
f.
Data
hasil pengamatan pada waktu pukul 14.00 – 18.00 untuk dua lokasi berbeda dapat
diketahui bahwa, ditemui juga banyak
perbandingan dari kedua jennnis lokasi berbeda tersebut yaitu seperti :
1) Pada lokasi walikota kera ekor panjang melakukan istrahat
total. Masuknya primata ini duduk menyendiri dalam waktu yang cukup lama. Tidak
terjadi aktifitas grooming pada lokasi ini, karena jumlah populasi yang
sedikit. Sedangkan yang terjadi pada lokasi Tenau terlihat bahwa kera ekor
panjang berkelamin jantan bersantai-santai disetiap sudut lokasi pengamatan,
ada juga aktifitas berkelahi antar sesama kera ekor panjang berkelamin
jantan,dan aktifitas mencari kutu.aktifitas tersebut atas berlangsung hingga
waktu pengamatan usai.
2) Waktu makan malam terjadi pada pukul 17.30 – 18.00.
aktifitas sama seperti waktu makan di pengamatn pertama dan kedua.
BAB V
KESIMPULAN DAN
SARAN
A.
KESIMPULAN
Berdasarkan
data hasil pengamatan dan pembahasan diatas, maka pengamat membuat beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1)
Macaca fascicularis pada dua lokasi tersebut memiliki jumlah populasi
yang berbeda, tetapi meiliki sifat cirri dan karakter yang sama. Habitat dimana
primate tinggal memberikan kenyamanan dan dapat menunjang kehidupan primate.
2)
Aktivitas Macaca fascicularis terjadi secara berulang-ulang kali dalam waktu sehari. monyet ekor panjang beraktivitas secara siklis tak beraturan. Aktivitas-aktivitas monyet ekor panjang mulai dari makan, beristirahat,
bergerak dan aktivitas sosial berlangsung berurutan tak menentu. Misalnya setelah makan monyet ekor panjang tidak selalu langsung
beristirahat seperti yang tertera dalam data, melainkan kadang langsung
bergerak dan atau melakukan aktivitas social.
3)
Waktu yang dibutuhkan monyet ekor panjang dalam setiap beraktivitas
berbeda-beda atau sangat bervariasi untuk
setiap jenis aktivitas maupun untuk aktivitas yang sama pada kesempatan yang
berbeda.
B.
SARAN
Kelompok pengamat dapat menyarankan kepada Masyarakat
setempat agar ikut serta dalam menjaga kelestraian primate,juga dihrapkan agar
pola perilaku primate dapat diketahui oleh masyarakat setempat agar dengan
mudahnya masyarakat dapat berinteraksi dengan lingkungan dan primate dimana
primate tinggal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar